Tampilkan postingan dengan label PENGENDALI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PENGENDALI. Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 Desember 2014

DEMOLISH 18EC

Nama Bahan               Abamektin 18 g/l
No. Daftar                    RI. 2259/1-2010/T
Isi                                 100 ml
Harga                            Rp 105.500,-
Isi                                 50 ml
Harga                           Rp 50.500,-

DEMOLISH 18 EC merupakan insektisida beracun kontak dan lambung bewarna coklat kehitaman, berbentuk pekatan yang dapat diemulasikan untuk mengendalikan hama pada tanaman cabai, bwang merah, kubis, padi, kentang dan kelapa sawit.

untuk mengendalikan hama Thrips sp, Kutu Daun, Tungau, Ulat daun, dan wereng coklat. Thrips merupakan hama utama pada tanaman terutama tanaman Cabai, Tomat, dan Tembakau, Demolish 18EC mampu membrantas hama trips dan sejenisnya secara tuntas dan cepat, karena Demolish 18EC merupakan jenis Insektisida racun kontak yang berkerja secara langsung tepat pada sasaran.

METILAT PERANGKAP LALAT BUAH




                                                           HARGA Rp.54.500.-

METILAT Lem merupakan pengendali hama organik dari NASA yang dihasilkan dari ektraksi tanaman Melaleuca brachteata sebagai pengendali lalat buah dan serangga terbang kecil sepeti Thrips. Aphids, dll serta dapat digunakan untuk pengamatan tingkat serangan hama tersebut. Kelebihan / keunggulan dari METLAT Lem antara lain : mengendalikan hama sasaran secara tepat dan cepat, mudah diaplikasikan di lapangan, tidak membunuh musuh alami, tidak mencemari lingkungan.

Cara Penggunaan METILAT Lem :
Oleskan Metilat Lem secukupnya pada papan/plastik/kertas secara merata, kemudian pasang di dekat tanaman
Pemasangan perangkap 15 - 25 titik per ha dengan jarak 10 - 20 m per titik
Kebutuhan per ha cukup 1 botol ( 100 ml ) dengan lama pergantian 1 bulan

Bukti kehebatan Metilat LEM NASA
Sasaran Tanaman : Cabai, tomat, kubis, terong, jambu, jeruk, durian, melon, pepaya, nangka, semangka,  kapas, tembakau, dll.

Hama Sasaran : Lalat buah (Dacus sp.), Aphis sp. ,Thrips sp. , Myzus sp. , Bemesia tabaci

Metilat LEM Produk Pestisida dari NASA
Telah Bersertifikat Resmi dari
Komisi Pestisida Nasional
No. Pendaftaran : RI.01070120113905
No. Sertifikat : 192/Kompes/2013

Rabu, 17 Desember 2014

NATURAL BVR



                                                           HARGA Rp.26.500,-

Natural BVR merupakan Produk Organik NASA yang berasal dari cendawan jenis Beauveria bassiana untuk pengendalian hayati hama terutama hama wereng dan walang sangit (Leptocorixa acuta). Bisa digunakan untuk  kutu-kutuan (Aphis sp.), ulat kubis (Plutelia sp.),  Penggerek buah coklat (Cacao Mot) . Mengandung 1010 spora/gram.
Natural BVR sangat efektif dan efisien terhadap hama sasaran, tidak mematikan musuh alami, selaras keseimbangan alam, mudah dan relatif murah, aman terhadap lingkungan, manusia, dan hewandan tentunya mendukung program pertanian berkelanjutan.
Hama Sasaran Natural BVR  antara lain :
Padi
Wereng (Nilaparvata sp. ; Nephotettix sp. ; Sogatella sp.), Penggerek batang Padi ( Thryporhiza sp. ; Chilo supressalis), Walang Sangit (Leptocorixa accuta) = Sasaran Utama
Cabai, Tomat, Buncis, Kacang Panjang
Thrips sp. ; Aphis sp. ; Tungau ; Myzus sp. (sasaran lainnya)
Semangka, Kentang, Bawang Merah & Daun
Kutu daun Thrips sp. ; Tungau (sasaran lainnya), Thrips sp. ; Myzus persicae (sasaran lainnya)
Kubis
Plutella xylostella (sasaran lainnya)
Cengkeh, Sawit, Karet, Anggrek
Aphis sp. ; Thrips sp. (sasaran lainnya)
Mangga, Apel, Anggur, Durian
Thrips sp. ; Myzus sp. ; Kutu dompolan (sasaran lainnya)
Kakao
Penggerek buah coklat (PBK)
Kapas, Kopi
Penggerek pucuk (Earias vittela), Aphis sp. , Thrips sp. ; Penggerek Buah (Helicoverpa armigera), Empoasca sp.
Tembakau
Penggerek pucuk (Helicoverpa armigera & H. assulta), Spodoptera litura, Myzus sp. , Thrips sp. , Bemesia tabaci.
Mekanisme Kerja Natural BVR
Natural BVR masuk melalui mulut serangga hama, kemudian tumbuh dan berkembang menghancurkan siste organ dari dalam. Natural BVR menempel pada kulit hama dan mengeluarkan enzim (Kitinase, Protease, Lipase) untuk menghancurkan kulit. Natural BVR mengeluarkan racun (Beauvericin, Beauveroilides, Asam Oksalat) untuk membunuh hama. Miselium tumbuh secara progresif dan muncul badan buah berwarna putih pada hama yang mati, jika hama terinfeksi tersinggung hama sehat, maka hama akan tertulari, penularan dapat melalui angin. Kematian hama berkisar + 4 - 8 hari setelah terinfeksi Natural BVR.
Petunjuk Penggunaan Natural BVR :
1. Dosis 1 - 2 gram/liter atau + 100 gram per 1000 m2
2. Semprotkan ke tanaman pada sore hari.
3. Bisa dicampurkan dengan POC NASA atau HORMONIK

HAMA TANAMAN

Serangan hama seringkali membuat para petani atau pelaku usaha agrobisnis, khususnya tanaman cabai pusing. Hasil panen dari budidaya cabai bisa terancam habis akibat serangan hama yang seringkali datang tiba-tiba. Berikut ini disajikan beberapa cara efektif pengendalian hama tanaman cabe dan penjelasan mengenai karakter hama yang banyak menyerang tanaman cabai. 

GANGSIR
Gangsir tanaman cabai atau cabe adalah Brachytrypes Portentosus. Hama ini biasanya menyerang tanaman cabai muda yang baru saja dipindahtanamkan. Serangannya dilakukan pada malam hari, sedangkan di siang harinya bersembunyi di dalam tanah. Gangsir membuat liang dalam tanah sampai kedalaman 90 cm. Gangsir merusak tanaman cabai dengan cara memotong pangkal batang tapi tidak memakannya. Pengendalian. 1) Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan pestisida alami Pestona yang disiramkan dalam lubang tanam. Aplikasi pengendalian sebaiknya dilakukan pada sore hari. 2) Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan/penyiraman insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1 gram pada lubang tanam. Campurkan Aero 810 sebagai bahan pelarut untuk membantu bahan aktif pestisida tersebut lebih tahan lama berada di sekitar tanaman serta tidak mudah hilang tergerus air hujan. Aplikasi pengendalian sebaiknya dilakukan pada sore hari.


ULAT TANAH

Ulat tanah tanaman cabe adalah Agrotis Ipsilon. Hama jenis ini menyerang tanaman cabai di malam hari, sedangkan pada siang hari bersembunyi dalam tanah atau di balik penutup plastik mulsa. Ulat tanah menyerang batang tanaman cabe muda dengan cara memotong batangnya sehingga sering dinamakan ulat pemotong. Pengendalian. 1)  Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan pestisida alami Pestona yang disiramkan dalam lubang tanam. Aplikasi pengendalian sebaiknya dilakukan pada sore hari. 2) Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan/penyiraman insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1 gram pada lubang tanam. Campurkan Aero 810 sebagai bahan pelarut untuk membantu bahan aktif pestisida tersebut lebih tahan lama berada di sekitar tanaman serta tidak mudah hilang tergerus air hujan. Aplikasi pengendalian sebaiknya dilakukan pada sore hari.


ULAT GRAYAK

Ulat grayak tanaman cabai adalah Spodoptera Litura. Hama ini menyerang bagian daun tanaman cabe dengan cara bergerombol. Daun menjadi berlubang dan meranggas. Ulat grayak disebut juga ulat tentara. Seperti halnya jenis ulat lain, ulat ini menyerang tanaman cabai malam hari, sedang pada siang hari bersembunyi di balik mulsa atau di dalam tanah. Ulat grayak ini bersifat polifag. Pengendalian. 1)  Aplikasikan sejak awal mulai pada saat pembibitan bio pestisida Vitura untuk melindungi tanaman. 2) Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan Pentana dengan cara aplikasi disemprotkan pada tanaman. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna Pentana dalam mengatasi serangan ulat grayak. 3)  Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Tambahkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna pestisida kimia tersebut dalam mengatasi serangan ulat grayak.


ULAT BUAH

Ulat buah tanaman cabai adalah Helicoverpa sp. Hama ini menyerang buah muda dengan cara membuat lubang dan memakannya. Ulat buah bersifat polifag. Pengendalian. 1)  Aplikasikan sejak awal mulai pada saat pembibitan bio pestisida Vitura untuk melindungi tanaman. 2) Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan Pentana dengan cara aplikasi disemprotkan pada tanaman. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna Pentana dalam mengatasi serangan ulat buah. 3)  Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan  insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Tambahkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna pestisida kimia tersebut dalam mengatasi serangan ulat buah.


THRIPS

Thrips tanaman cabai adalah Thrips Parvispinus. Serangannya ditandai adanya bercak-bercak keperakan pada daun tanaman cabe yang terserang. Hama ini lebih suka mengisap cairan daun muda sehingga menyebabkan daun tanaman yang terserang menjadi keriting, hingga akhirnya tanaman cabai tersebut menjadi kerdil. Pengendalian. 1) Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan Pentana dengan cara aplikasi disemprotkan pada tanaman. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna Pentana dalam mengatasi serangan thrips penyebab keriting daun. 2)   Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan  insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna insektisida dalam mengatasi serangan thrips penyebab keriting daun.


KUTU DAUN

Kutu daun tanaman cabe adalah Myzus Persiceae. Kutu ini mengisap cairan tanaman cabai terutama pada daun muda, kotorannya manis sehingga menggundang semut. Serangan parah menyebabkan daun mengalami klorosis (kuning), menggulung dan mengeriting, akhirnya tanaman cabai menjadi kerdil. Pengendalian. 1) Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan Pentana dengan cara aplikasi disemprotkan pada tanaman. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna Pentana dalam mengatasi serangan kutu daun. 2)   Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan  insektisida berbahan aktif abamektin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna pestisida kimia tersebut dalam mengatasi serangan kutu daun.

KUTU KEBUL

Kutu kebul tanaman cabai adalah Bemisia Tabaci. Hama berwarna putih, bersayap, tubuhnya diselimuti serbuk putih seperti lilin. Kutu kebul menyerang dan menghisap cairan sel daun sehingga sel-sel dan jaringan daun rusak. Pengendalian. 1) Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan Pentana dengan cara aplikasi disemprotkan pada tanaman. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna Pentana dalam mengatasi serangan kutu kebul. 2) Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan  insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna insektisida dalam mengatasi serangan kutu kebul tersebut.



TUNGGU
Tungau tanaman cabai adalah tungau kuning Pol Polphagotarsonemus lotus dan tungau merah Tetranychus cinnabarinus. Tungau bersembunyi di balik daun sambil menghisap cairan daun. Daun cabe yang terserang berwarna kecoklatan, terpelintir, serta pada permukaan bawah daun terdapat benang-benang halus berwarna merah atau kuning. Pengendalian. 1) Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan Pentana dengan cara aplikasi disemprotkan pada tanaman. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna Pentana dalam mengatasi serangan tungau. 2) Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan  insektisida akarisida berbahan aktif propargit, dikofol, tetradifon, piridaben, klofentezin, amitraz, abamektin, atau fenpropatrin. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna pestisida kimia tersebut dalam mengatasi serangan tungau.


LALAT BUAH

"perangkap-lalat-buah-metilat-plus-lem-natural-nusantara-nasa"Lalat buah tanaman cabai adalah Dacus Dorsalis. Lalat betina dewasa menyerang dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam buah, kemudian telur berubah menjadi larva. Larva-larva ini kemudian menggerogoti buah cabai sehingga buah menjadi busuk. Pengendalian. 1) gunakan perangkap lem lalat buah, yaitu Metilat Plus yang berbahan aktif metil eugenol yang sangat efektif untuk menarik perhatian lalat buah jantan. Semakin banyak perangkap lem Metilat di lahan tanaman cabe akan semakin efektif mengendalikan serangan lalat buah. Apabila lalat buah jantan sibuk tergoda dengan aroma Metilat Lem maka lalat buah betina tidak bisa dibuahi dan akhirnya juga mati. Pada perangkap lem Metilat tersebut juga bisa ditambahkan insektisida sehingga apabila lalat buah jantan terpancing pada perangkap tersebut akan langsung mati. 2) Selain itu juga dapat dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna pestisida kimia dalam mengatasi serangan lalat buah.


NEMATODA

Nematoda tanaman cabai adalah Meloidogyne Incognita. Serangan nematoda ditandai adanya bintil-bintil pada akar. Nematoda merupakan cacing tanah berukuran sangat kecil, hama ini merupakan cacing parasit penyerang bagian akar tanaman cabe. Bekas gigitan cacing inilah akhirnya menyebabkan serangan sekunder, seperti layu bakteri, layu fusarium, busuk phytopthora atau cendawan lain penyerang akar. Pengendalian. 1) Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan GLIO yang dicampur pupuk kandang dan tebarkan di sekitar lubang tanam. Penggunaan GLIO ini sebaiknya dimulai sejak awal penanaman atau pembibitan. 2) Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1 gram pada lubang tanam. Campurkan Aero 810 sebagai bahan pelarut untuk membantu bahan aktif pestisida tersebut lebih tahan lama berada di sekitar tanaman serta tidak mudah hilang tergerus air hujan. Aplikasi pengendalian sebaiknya dilakukan pada sore hari.


NATURAL PENTANA





                                                                   ISI 100 ML
                                                            HARGA Rp.35.500.-
Natural PENTANA merupakan salah satu alternatif pengendalian hama dari PT. Natural Nusantara (NASA) yang efektif, efisien dan ramah lingkungan. Dibuat dari saripati beberapa tumbuhan khusus yang mengandung minyak atsiri (eugenol) dengan proses alami.

KEUNGGULAN Natural PENTANA :
- Merupakan pengendali hama organik
- Mengendalikan hama sasaran secara cepat
- Mudah diaplikasikan di lapangan
- Tidak membunuh musuh alami
- Tidak mencemari lingkungan
- Mudah terurai (biodegradable)



CARA PAKAI :
Campurkan (15 - 45 cc PENTANA) + (5 -10 cc AERO-810) + sedikit air dalam wadah, aduk rata lalu tuangkan ke tangki semprot dan tambah air hingga penuh.

PETUNJUK KEAMANAN :  Simpan di tempat aman dan jauh dari jangkauan anak

HAMA SASARAN UTAMA :
Hama : Ulat, Thrips sp., Aphis sp.
Komoditi : Cabai, terong, kacang panjang, tanaman hias, jagung, tomat, jeruk, semangka, melon, tembakau, kapas,  dll.

HAMA SASARAN LAINNYA :
Hama : Kutu-kutuan (Kutu Kebul, Kutu putih, dll.)
Komoditi : Cabai, tomat, kacang-kacangan, melon, semangka, teh,  jeruk, mangga, tembakau, kapas,  dll.