Jumat, 20 Februari 2015

Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.)



Sistematika
Kingdom          : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class                : Insecta
Ordo                : Diptera
Family              : Tephritidae
Genus               : Dacus
Species            : Dacus cucurbitae Coq.
      (Anonim, 2009)

Morfologi
Telur lalat buah Dacus cucurbitae Coq. berbentuk ramping, berwarna putih dan ukuran 1/12 inci dari panjangnya. Telur dimasukkan ke dalam buah dalam tandan 1 sampai 37 dan akan menetas dalam 2 sampai 4 hari.
Larva lalat buah ini mengalami 3 tahap atau 3 instar. Larva atau belatung lalat buah ini memiliki bentuk yang khas yaitu berbentuk silinder, memanjang, menyempit dan agak melengkung ke bawah pada akhir dan mulut kait di kepala. Belatung ini mencapai sekitar 1/2 inci panjangnya pada saat jatuh tempo. Periode larva berlangsung 6-11 hari, dengan setiap tahap selama 2 hari atau lebih. Jangka waktu pembangunan larva sangat dipengaruhi oleh inangnya.
Hama ini membentuk kepompong atau pupa pada tanah di bawah tanaman inang. Ukuran pupanya adalah 1/5 atau 1/4 inci panjangnya, berbentuk elips dan kusam putih kekuningan warna cokelat. Selama cuaca hangat tahap pupa berlangsung 9 sampai 11 hari.
Lalat buah dewasa sedikit lebih besar dari lalat-lalat buah lainnya.  Ukuranya 1/3 sampai 1/2 inci panjang dengan lebar sayap 1/2 sampai 3/5 inci. Kepala dan mata berwarna coklat tua. Tubuh mereka yang coklat kekuningan dengan bercak kuning di atas dasar pasangan kaki pertama. Sebuah garis kuning, dengan garis melengkung di kedua sisinya, hadir di tengah-tengah punggung. Ujung terjauh tubuh dari kepala berwarna kuning. Sayap bermotif dengan band coklat tebal yang membentang sepanjang tepi terkemuka, berakhir di tempat coklat yang lebih besar di ujungnya. Band lain tipis memanjang dari pangkal sayap persis di trailing edge dari sayap masing-masing. Sebuah bercak coklat terjadi di dekat margin sayap. Perut yang berwarna kuning kemerahan dengan pita gelap pada segmen perut ketiga dan kedua. Kaki kekuningan. Mereka memiliki penampilan mirip dengan lalat buah oriental kecuali sayap bermotif.

Stadia Merusak
Dacus cucurbitae Coq. merusak tanaman stadia larva dengan memanfaatkan buah untuk makan dan tempat hidupnya dan imago merusaknya dengan membuat lubang pada buah untuk memasukkan telur.

Gejala Serangan dan Bagian yang Dirusak
Kerusakan pada tanaman yang disebabkan oleh lalat melon hasil dari 1) oviposisi buah-buahan dan jaringan lunak bagian vegetatif host 2) makan oleh larva, dan 3) dekomposisi dari jaringan tanaman dengan menyerang mikroorganisme sekunder.
Larva makan kerusakan di buah-buahan adalah yang paling merusak. Tanaman buah-buahan menyerang mengembangkan penampilan direndam air. Buah muda menjadi menyimpang dan biasanya drop. Terowongan larva memberikan entry point bagi bakteri dan jamur yang menyebabkan buah membusuk. Belatung ini juga menyerang bibit muda, akar sukulen tekan semangka, dan batang dan kuncup tanaman inang seperti mentimun, labu dan lain-lain.

Pengendalian
Sanitasi
            Pengendalian lalat buah dapat dilakuakan dengan cara sanitasi lingkungan areal pertanaman, kebersihan harus tetap dijaga. Semua buah yang telah terserang dikumpulkan menjadi satu kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar.
Secara Mekanik
            Penggunakan perangkap lalat buah. Konstroksi perangkap dibuat sedemikian rupa sehingga waktu lalat masuk perangkap untuk memakan umpan, tetapi tidak dapat keluar lagi. Selain itu dasar perangkap diberi air sehingga lalat akan mati jika jatuh. Jika umpannya diberi isoeugenol atau metal augenal maka lalat jantan saja yanag akan masuk dalam perangkap, tetapi jika menggunakan protein hidrolisat, tidak hanya lalat jantan tetapi lalat betina pun akan tertarik untuk masuk ke perangkap. Penyebabnya adalah lalat buah ini membutuhkan protein selama masa bertelur.
Secara Kimia
            Penyemprotan dengan menggunakan insektisida yang hanya ditujukan untuk lalat imagonya saja. Sementara itu telur dan larvanya tidak dapat disemprot karena sudah ada di dalam buah atau di dalam tanah.
Secara Kultur Teknis
            Sebelum dilakuakan kegiatan budidaya sebaiknya dilakukan pengolahan tanah dengan cara membajak atau mencangkul tanah yang akan ditanami hingga kepompong yang ada di dalam tanah dapat mati karena terkena sinar matahari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar