Sistematika
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family : Noctuidae
Genus : Spodoptera
Species : Spodoptera litura
(Anonim, 2009)
MorfologiTelur berbentuk hampir bulat dengan bagian datar melekat pada daun (kadang-kadang tersusun 2 lapis), berwarna coklat kekuning-kuningan diletakkan berkelompok (masing-masing berisi 25 - 500 butir) yang bentuknya bermacam-macam pada daun atau bagian tanaman lainnya. Kelompok telur tertutup bulu seperti beludru yang berasal dari bulu-bulu tubuh bagian ujung ngengat betina.
Sayap ngengat bagian depan berwarna coklat atau keperak-perakan, sayap belakang berwarna keputih-putihan dengan bercak hitam. Malam hari ngengat dapat terbang sejauh 5 kilometer.
Larva mempunyai warna yang bervariasi, mempunyai kalung/bulan sabit berwarna hitam pada segmen abdomen yang keempat dan kesepuluh. Pada sisi lateral dorsal terdapat garis kuning. Ulat yang baru menetas berwarna hijau muda, bagian sisi coklat tua atau hitam kecoklatan dan hidup berkelompok. Beberapa hari kemudian tergantung ketersediaan makanan, larva menyebar dengan menggunakan benang sutera dari mulutnya. Siang hari bersembunyi dalam tanah (tempat yang lembab) dan menyerang tanaman pada malam hari. Biasanya ulat berpindah ke tanaman lain secara bergerombol dalam jumlah besar. Warna dan perilaku ulat instar terakhir mirip ulat tanah perbedaan hanya pada tanda bulan sabit, berwarna hijau gelap dengan garis punggung warna gelap memanjang. Umur 2 minggu panjang ulat sekitar 5 cm (Pracaya, 2009).
Hama ini membentuk kepampong di dalam tanah, membentuk pupa tanpa rumah pupa (kokon) berwarna coklat kemerahan dengan panjang sekitar 1,6 cm. Siklus hidup berkisar antara 30 - 60 hari (lama stadium telur 2 - 4 hari, larva yang terdiri dari 5 instar : 20 - 46 hari, pupa 8 - 11 hari). Seekor ngengat betina dapat meletakkan 2000 - 3000 telur.
Stadia Merusak
Spodoptera litura merusak tanaman dari stadia larva atau ketika masih menjadi ulat.
Gejala Serangan dan Bagian yang Dirusak
Larva yang masih kecil merusak daun dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis bagian atas/transparan dan tinggal tulang-tulang daun saja. Larva instar lanjut merusak tulang daun dan kadang-kadang menyerang buah. Biasanya larva berada di permukaan bawah daun menyerang secara serentak berkelompok, serangan berat dapat menyebabkan tanaman gundul karena daun dan buah habis dimakan ulat. Serangan berat umumnya terjadi pada musim kemarau.
Pengendalian
Secara Mekanis
Caranya adalah telur yang ada diambil bersama dengan daun tempat menempelnya. Pengambilannya jangan sampai terlambat sebab ulat akan bersembunyi di dalam tanah jika telah besar.
Pembuatan perangkap ulat grayak juga dapat dilakuakan, caranya adalah dengan pembuatan parit sepanjang sisi kebun dengan lebar 60cm dan dalam 45cm. Ulat grayak yang masuk kedalam parit dimatikan denga menggulung kayu bulat yang digerakkan majumundur siatas ulat grayak. Cara lain adalah paritnya diisi dengan jerami atau bahan lainnya yang mudah terbakar, lalu dibakar hingga ulat grayaknya mati.
Secara Biologis
Caranya adalah hama disemprot Bacillus thuringiensis atau Borrelinavirus litura.
Secara Kimia
Caranya adalah hama disemprot insektisida seperti Azodrin sedini mungkin sebelum ulat pergi bersembunyi kedalam tanah.
Sanitasi
Pembersihan gulma agar tidak menjadi tempat berkembang biak dan bersembunyi ngengat dan ulat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar